Filename | Apa itu middleware telematika? |
Permission | rw-r--r-- |
Author | tes |
Date and Time | 21.06 |
Label | kahfiehudson| middleware telematika |
Action |
Dalam dunia teknologi informasi,
terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang
digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan
fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah ada.
Perangkat lunak middleware adalah
perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan
yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi sederhana
yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada
pada sistem operasi .
- Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum
yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
- Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem
operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security,
database, user interface, dan system administration.
Tujuan Umum Middleware
Telematika
- Middleware adalah S/W penghubung yang berisi
sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada
satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
- Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari
aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi
antar platform yang berbeda
- Middleware yang paling banyak dipublikasikan : Open
Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE), Object Management Group’s
Common Object Request Broker Architecture (CORBA), Microsoft’s COM/DCOM
(Component Object Model)
Lingkungan Komputasi Dari
Middleware Telematika
Suatu lingkungan di mana sistem komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat
dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu :
- Komputasi
tradisional,
- Komputasi
berbasis jaringan,
- Komputasi
embedded,
- Komputasi
grid.
Pada awalnya komputasi tradisional hanya meliputi penggunaan komputer meja
(desktop) untuk pemakaian pribadi di kantor atau di rumah. Namun, seiring
dengan perkembangan teknologi maka komputasi tradisional sekarang sudah
meliputi penggunaan teknologi jaringan yang diterapkan mulai dari desktop
hingga sistem genggam. Perubahan yang begitu drastis ini membuat batas antara
komputasi tradisional dan komputasi berbasis jaringan sudah tidak jelas lagi.
Lingkungan komputasi itu sendiri bisa diklasifikasikan berdasarkan cara data
dan instruksi programnya dihubungkan yang terdiri atas empat kategori berikut
ini :
- Single
instruction stream-single data stream (SISD) : Satu prosesor dan biasa
juga disebut komputer sekuensial
- Single
instruction stream-multiple data stream (SIMD) : Setiap prosesor memiliki
memori lokal dan duplikasi program yang sama sehingga masing-masing
prosesor akan mengeksekusi instruksi/program yang sama
- Multiple
instruction stream-single data stream (MISD) : Data yang ada di common
memory akan dimanipulasi secara bersamaan oleh semua prosesor
- Multiple
instruction stream-multiple data stream (MIMD) : Setiap prosesor memiliki
kontrol unit, memori lokal serta memori bersama (shared memory) yang
mendukung proses paralelisasi dari sisi data dan instruksi.
Kebutuhan Middleware
Middleware adalah software yang
dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan
aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan
middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi,
pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Middleware dapat juga berfungsi
sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data
yang dapat mereka proses.
Middleware tersedia untuk
berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang umum
dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, salah
satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal
organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker),
Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction
Processing) Monitor.
Di Linux, banyak perusahaan besar
seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang dan sudah mengerjakan berbagai
sistem middleware. Salah satu produk middleware IBM untuk
platform Linux adalah
BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis spesifikasi Bluetooth™
untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan rumah dan kantor. Produk
middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API (Application
Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis jaringan. Diharapkan
adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat pertumbuhan aplikasi dan
peralatan berbasis Bluetooth™.
Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA
System, sebuah middleware transaction processing monitor yang juga mendukung
model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo
memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan model CORBA dan ATMI
(Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah aplikasi yang dibuat
untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang ditunjang oleh BEA tanpa
perlu modifikasi
dalam kode aplikasinya.
Dalam bidang kartu magnetis (smart
cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan produsen CAC (Common
Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang diberi nama
CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di atas Linux.
memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan
fungsi-fungsi kriptografis.
ShaoLin Aptus adalah sebuah
middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur
jaringan komputer yang bersifat 'fit client'. Produk yang memenangkan 'IT
Excellence Awards 2002' di Hong Kong ini, mengembangkan konsep ' t h i n c l i
e nt' dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin Aptus membuat
banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang tersimpan di
server melalui LAN secara transparan.
Saat ini, hampir seluruh aplikasi
terdistribusi dibangun dengan menggunakan middleware. Masih menurut IDC,
perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam alat yang membantu
sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi permintaan akan
integrasi
aplikasi yang lebih baik. Linux,
didukung oleh bermacam produk middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan
middleware yang stabil, dengan harga yang bersaing.
Contoh-contoh Middleware
1. Java’s
: Remote Procedure Call
Remote Procedure Calls (RPC)
memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk didistribusikan pada jaringan.
Contoh :
- SUN
RPC, diawali dengan network file system (SUN NFS).
- DCE
RPC, sebagai dasar Microsoft’s COM.
Object Request Brokers (ORBs)
memungkinkan objek untuk didistribusikan dan dishare pada jaringan yang
heterogen. Pengembangan dari model prosedural RPC, –Sistem objek terdistribusi,
seperti CORBA, DCOM, EJB, dan .NET memungkinkan proses untuk dijalankan pada
sembarang jaringan.
2. Object
Management Group’s : Common, dan Object Request Broker Architecture (COBRA)
3. Microsoft’s
COM/DCOM (Companent Object Model), serta
4. Also
.NET Remoting.
Agustyas Dwi, Mohammad Zaenuri, Nofeldy
Pratomo, Triandono Sutanto. Middleware Telematika. Universitas Gunadarma. 2012.
0 komentar:
Posting Komentar